TERIKAT JALAN SETAN akan segera tayang di bioskop-bioskop

 

PERFIKI.COM-JAKARTA: Harry Dagoe, sutradara bertangan dingin meluncurkan poster film terbarunya, sekaligus mempertunjukkan kepada awak media cuplikan filmnya berdurasi 8 menit di sebuah kafe di kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Sabtu, 19 April 2025.

“Sejak kecil, saya hidup di antara dua dunia. Satu yang modern, bergerak cepat dari lampu petromaks ke listrik, dari radio menuju televisi hingga internet. Satunya lagi, dunia gaib yang tersembunyi namun selalu hadir; perdukunan, okultisme, dan ritual mistis yang berdampingan dengan kemajuan zaman.” Demikian tutur Harry Dagoe Suharyadi, produser, sutradara, sekaligus penulis film terbaru “TERIKAT JALAN SETAN”. Film ini merupakan eksplorasi mendalam pengalaman pribadinya sejak tahun 1979 hingga dewasa, tentang keberadaan ilmu hitam, iblis, dan setan yang masih nyata di tengah masyarakat modern.

“Film ini lahir dari kegelisahan saya melihat masyarakat hidup dalam kemajuan tetapi tak berdaya menghadapi tekanan hidup. Banyak orang akhirnya mengambil jalan pintas lewat dunia mistis, tekanan yang bahkan terasa lebih menghimpit dibanding masa penjajahan dulu,” ungkap Harry Dagoe. Film ini menghadirkan tiga cerita horor yang terjalin dalam satu kisah utama, secara autentik menggambarkan okultisme lokal Indonesia, terutama Jawa. Harry Dagoe ingin menakuti penonton dengan pendekatan yang unik. Ia dengan tegas menolak gaya horor Barat yang sering hanya mengejar sensasi visual tanpa kedalaman psikologis dan budaya.

“Memindahkan okultisme lokal ke layar lebar dengan gaya Barat seperti ‘pemerkosaan’ budaya bagi saya,” jelas Harry Dagoe. “Saya sangat hati-hati dan fokus dalam menyatukan skrip, visual, dan montage agar mampu menghadirkan atmosfer mistis lokal secara sinematik, memberikan dampak emosional mendalam yang bertahan lama setelah penonton meninggalkan bioskop.”

Aktor utama Yama Carlos (Bismo) menuturkan pengalamannya, “Mas Harry Dagoe itu gila kalau membuat film. Selama 25 tahun saya berkarya sebagai aktor, baru kali ini distutradarai dengan perspektif pengadeganan yang sangat unik, yang belum pernah saya alami sebelumnya. “…Beliau membuat kami benar-benar larut dalam peristiwa fiktif yang terasa nyata – baik cinta, kemarahan, hingga kehadiran sosok gaib di depan kami.”

Aktris senior Erna Santoso juga menceritakan, “Saya pernah mendadak vertigo dan lupa dialog saat syuting malam hari. Saat panik, Mas Harry hanya menenangkan saya pelan-pelan. Anehnya, setelah beberapa menit, adegan tersebut ternyata sudah selesai direkam, dengan hasil yang sangat baik bagi mas Harry. Itu pengalaman gaib pertama saya di lokasi syuting sepanjang puluhan tahun menjadi pemeran.” Lebih lanjut Erna Santoso menuturkan bahwa saat shooting, ia merasakan ada gempa. Padahal pemain dan crew yang lain tidak merasa adanya gempa.

Pengamat film senior Yan Wijaya berkomentar saat mengunjungi lokasi syuting di Papandayan, Garut, “Selain beberapa adegan ikonik, Harry Dagoe juga menghadirkan satu shot khusus sebagai penghormatan bagi sutradara maestro dunia, yang merupakan panutannya. Ini seperti kode cinta bagi para pencinta film.” Salah satu visual paling ikonik dalam film ini adalah kemunculan sosok gaib yang lahir dari jantung pisang di malam purnama, sebuah gambaran yang pasti akan meninggalkan kesan mendalam bagi penonton.

Film ini juga didukung oleh sederet pemeran yang dipilih secara cermat untuk menggambarkan autentisitas emosional cerita. Film ini juga disebut sebagai kembalinya Elly Ermawaty yang lebih dikenal sebagai Mantili dalam film, sandiwara radio, dan serial televisi Saur Sepuh. Didukung pula oleh aktor dan aktris muda berbakat seperti Erlando Saputra, Dessy Murthy, Gabriella Larasati, Della Ogini, Haniv Hawakin, Madeline, Mervinta, dll.

Press Conference sekaligus syukuran atas selesainya produksi film yang berlangsung di Caffee Tujuhari, Dharmawangsa ini akan menjadi ajang Harry Dagoe berbagi pengalaman pribadi serta diskusi mendalam mengenai kekuatan gaib yang masih nyata di kehidupan modern kita. “Apa yang terjadi ketika batas antara modernitas dan mistisisme runtuh? Film ini adalah jawaban sekaligus pertanyaan yang saya ajukan kepada kita semua.” Film “TERIKAT JALAN SETAN” akan segera tayang di bioskop-bioskop Indonesia. redaksi/tos

Related posts
Tutup
Tutup