Percaya Nggak Percaya adalah sebuah acara reality show berkonserp misteri yang pernah tenar di stasiun tv swasta. Anda tentu masih ingat acara ini yang bertema paranormal, acara ini dipandu oleh aktor dan paranormal Indonesia, Leo Lumanto atau Pak Leo.
PH Avant Garde dan Cinema Delapan merilis horor dari progam tersebut . Andi Manoppo dan Alfani Wiryawan didapuk sebagai sutradaranya dalam film misteri dengan judul Misteri Rumah Darah. Film ini siap tayang di Bioskop pada 6 Maret 2025.
Film ini mengangkat kisah dari episode series fenomenal pada masanya, Percaya Nggak Percaya. Acara reality show misteri tersebut pernah hits di awal 2000-an.
Andi Manoppo juga sebagai penulis skenarionya menjelaskan lugas dari film Misteri Rumah Dara;
“SHAFEERA ( Wavi Zihan) 26 tahun adalah host yang sedang menapaki karir. Shafeera adalah seorang gadis cantik dengan masa lalu yang penuh kepedihan. Banyak kejadian traumatik yang Ia alamai di masa lalu membuatnya menjadi perempuan tangguh. Perjalanan Shafeera membongkar rahasia Rumah Dara telah membangkitkan kemampuan supranatural yang selama ini tidak pernah Ia duga sebelumnya.
Sementara itu Dito (Tyan Anugrah) berusia 29, Co-Host yang akan diduetkan dengan Shafeera. Dito adalah pemuda tampan dan womanizer. Ia memiliki ketertarikan kepada Shafeera, namun Shafeera tidak pernah menanggapi pendekatan Dito. Dito sendiri berasal dari keluarga yang bermasalah, Dan Ia dekat dengan Pak Ageng (Pemilik PH) tapi tidak pernah ditunjukkan didepan semua orang. Ia juga memiliki rahasia besar karena telah menjadi salah satu anak buah Pak Ageng dimasa lalu.”
Pak Ageng (Emil Kusumo) yang sudha berusia 45 tahun sebagai pemilik PH tempat Shafeera bekerja adalah orang yang kaku dan tegas. Pak Ageng adalah seorang hustler, memiliki banyak usaha dimasa lalu hingga akhirnya membangun PH. Ia adalah orang yang ambisius, dengan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Ada juga pak Chandra (Dicky Candra) 50 tahun. Paranormal yang dulu pernah men jadi nara sumber supranatural di acara Percaya Nggak Percaya dulu. Ia sekarang menjadi pemandu spiritual Shafeera dalam mendalami kemampuan terpendamnya.
Anda juga akan bertemu dengan sosok Marni (Gendis) anak dari rekan kerja Pak Ageng yang dibunuh dan membalas semua perbuatan Pak Ageng. Sedangkan Marcel (Ray Shidiq) Team Leader daeri progam Percaya Nggak Percaya.
Lanjut ia jelaskan tentang PAK AGENG (Emil Kusumo) yang sudah berusia 45 sebagai pemilik PH tempat Shafeera bekerja. Ia adalah orang yang kaku dan tegas. Pak Ageng adalah seorang hustler, memiliki banyak usaha di masa lalu hingga akhirnya membangun PH. Ia adalah orang ambisius, dengan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Ada juga PAK CHANDRA (Dicky Chandra).Paranormal yang dulu pernah menjadi narasumber supranatural di acara Percaya Ngga Percaya yang lama. Ia sekarang menjadi pemandu spiritual Shafeera dalam mendalami kemampuan terpendamnya
Anda juga akan bertemu dengan sosok MARNI (Gendis) Anak dari rekan kerja pak Ageng yang dibunuh dan membalas semua perbuatan pak Ageng. Sedangkan MARCEL (Ray Shidiq).Team Leader dari program Percaya nggak Percaya
Sinopsis Singkat;
Film ini mengisahkan kehidupan Shafeera saat menemukan sebuah kaset video dengan tag Rumah Darah yang tidak pernah tayang.
Siapa sangka, ia menemukan sebuah misteri yang tak bisa diungkap oleh seorang narasumber paranormal bernama Pak Chandra. Shafeera pun berupaya untuk membongkar rahasia Rumah Darah tersebut.
Dalam upaya pencarian tersebut, Shafeera justru membuka peristiwa kelam masa lalu. Tanpa disadari, hal itu ternyata mengancam jiwanya.
Ia mendapat kesempatan untuk menjadi host di acara remake berjudul Percaya Nggak Percaya.
Redaksi mendapati fakta lokasi syuting.ada di 2 lokasi utama yaitu di The Radhian di Rempoa dan Rumah Cibubur. Lokasi cukup dekat, cukup mudah dijangkau dengan kendaraan, banyak tempat/spot dari lokasi tersebut yang bisa dipakai untuk set sehingga shooting lebih efisien dan tidak berpindah-pindah,” jelas Andi Manopo yang menuntaskan shooting day dalam waktu 15 hari. Film ini siap tayang Kamis, 6 Maret 2025. – redaksi/ed