PERFIKI.COM-JAKARTA: Arus balik Lebaran Idul Fitri 2025, diberlakukan one way di jalur tol pintu Kalikangkung, Semarang sampai pintul tol cikampek, hal ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan arus balik yang puncaknya mulai tgl 5-7 April ini. Sekalipun sudah dilakukan rekayasa one way tol tetap saja terjadi kemacetan dibeberapa ruas kilometer tertentu. Apalagi arus kendaraan dari Jakarta yang menuju ke Semarang tidak bisa lewat tol dan dialihkan ke jalan arteri biasa yang pasti juga akan mengalami kepadatan dan kemacetan.
Perfiki ikut serta mengikuti arus balik dari Surabaya menuju Jakarta dengan menggunakan bis sleeper eksekutif malam dan berkesempatan berbincang dengan Pak Warsum sopir bis di tengah-tengah kemacetan tol pada ruas jalan Kartasura sampai Batang.
Pak Warsum ini sudah 30 tahun menjalani profesi sebagai sopir bis malam ekesekutif mulai jalur trans Sumatra dan sekarang Trans Jawa. Pak Warsum asli dari Bogor dan berusia 53 tahun, jadi sejak usia 23 tahun beliau sudah menjalani profesi sebagai sopir bis dan tetap dijalani dengan setia sampai sekarang.
“Saya dari dulu tetap jadi sopir bis sampai sekarang ini sudah 30 tahun karena ya ini memang profesi saya dan tetap akan saya jalani seterusnya.” Kata Warsum ketika ditanya apakah selama 30 tahun pernah berganti profesi pekerjaan.
” Saya jalani sopir bis ini karena itu keahlian saya. Jadi mulai dari bis biasa sampai keluar double dekker dan sekarang model yang matic mesinnya seperti yang dia kendarai saat ini. Dari pengalaman 30 tahun jadi sopir bis akhirnya membuat dia juga paham jenis mesin bis termasuk jika ada kendala kerusakan mesin.
Ketika ditanya kesannya tentang arus mudik dan balik tahun ini, “Untuk tahun ini penggaturan arus kendaraan di tol cukup baik dan tidak separah tahun sebelumnya, cuma memang kendalanya adalah ketika dilakukan one way di tol maka dampaknya kendaraan harus lewat jalur non tol dan itu pasti terjadi kemacetan juga tapi memang tidak parah.” Ujar Pak Warsum.
Saat ditanya tentang pendapatan selama arus mudik dan balik, “Untuk pendapatan pasti tetap karena di perusahaan bis yang sekarang ini sistemnya gaji dan premi, cuma perusahaan memberikan THR kepada sopir sebesar 1x gaji.”
” Saya berharap agar kawan-kawan sesama sopir mempersiapkan fisiknya sebaik mungkin di arus mudik dan balik ini, karena memang trip pasti akan bertambah. Dan agar pengaturan jalur mudik dan balik ini untuk tahun depan akan ada peningkatan yang lebih baik dari segalanya termasuk juga dari perusahaan bis.” itu harapan pak Warsum ditengah-tengah dia mengemudikan bis nya. –redaksi/end